Tema 2. : Udara Bersih Bagi Kesehatan
Subtema 2 : Pentingnya udara bersih bagi pernapasan
Pembelajaran : 4
Muatan Pembelajaran :B.indonesia, IPS
Tujuan Pembelajaran
1. siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
2. Dengan berdiskusi, siswa mampu menjawab pertanyaan tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Tanggung Jawab Ade
Oleh Gusti Noor
Sebenarnya
Ade tahu dan mengerti, setiap hari Kak Nina selalu membantu Ibu
menyiapkan makanan untuk dijual. Mengantarkan ke warung-warung dengan
mengendarai sepeda sebelum pergi ke sekolah. Ade juga tahu, Kak Nina
sering terlambat tiba di sekolah karenanya. Tetapi anehnya Kak Nina
tidak pernah tertinggal pelajarannya. Kak Nina di rumah selalu mengulang
pelajaran yang diberikan di sekolah. Dan rasa-rasanya, Kak Nina adalah
orang yang paling baik di rumah ini. Dan Ade tidak pernah merasa iri
bila Kak Nina dibelikan sesuatu sedang dia sendiri tidak.
Tetapi
sekarang ini, pagi hari ini, Ade bersungut-sungut. Kak Nina sakit,
berarti tidak berangkat ke sekolah dan tidak ada yang mengantar dagangan
ke warung-warung. Ibu sudah lama tidak bisa pergi ke mana-mana karena
mudah sakit kepala. Satu-satunya yang bisa diharapkan adalah Ade.
“Apa Ade tidak ingin membantu ibu? Sekali ini saja, selagi Kakakmu sakit, De...,” Ibu berkata dengan penuh harap.
“Ade
hari ini ada ulangan, Bu. Harus berangkat lebih awal... Semalam tidak
sempat banyak belajar...,” jawab Ade sambil menyiapkan buku-bukunya.
Wajahnya tampak cemberut. Ibu menarik napas panjang mendengar alasan
yang diberikan Ade. Kalau sudah demikian, mau apa lagi?
“Biarlah
saya sendiri saja, Bu. Rasanya kepala saya sudah tidak pening lagi,”
seru Kak Nina dari dalam kamar. Mendengar suara Kak Nina, Ibu lalu
meninggalkan Ade yang masih berwajah cemberut.
“Betul
kau sudah sehat, Nina? Ibu khawatir nanti malah tambah sakitmu,” kata
Ibu. Kak Nina bangkit perlahan dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar
mandi. Ibu hanya mengawasi dari belakang sambil menggendong adiknya yang
masih bayi.
“Kenapa tidak kau bilang dari tadi
kalau badanmu tidak sehat, Nin? Kalau saja kau bilang selagi Bapak
belum berangkat, pasti Bapakmu yang mengantarkan kue-kue dagangan kita
ini...,” bisik Ibu.
“Baru terasa setelah saya
mandi tadi Bu... Mulanya tak terasa apa-apa. Mungkin sebentar juga
sembuh, Bu,” jawab Nina sambil terus berpakaian.
Ade
berangkat tergesa-gesa. Ada ulangan, begitu alasan yang disampaikannya
untuk menolak tugas yang biasa dilakukan Kak Nina. Padahal ia tidak
langsung menuju ke sekolah, karena di sekolah pada waktu sepagi itu
masih sepi. Bahkan mungkin gerbangnya belum dibuka. Dan sebenarnya pula
tidak ada ulangan. Ade sengaja menolak tugas itu karena malu. Ia tidak
mau teman-temannya melihatnya naik sepeda sambil membawa keranjang
kuekue. Ia tidak mau dikata-katai teman-teman seperti yang dialami Alip
yang mengantarkan koran tiap pagi itu.
Hari
masih pagi benar. Ade tidak tahu akan ke mana tujuannya pada pagi itu.
Apakah akan mampir ke rumah Tina? Atau Ninuk? Ah lebih baik ke rumah
Yova saja. Biasanya anak itu sudah siap pagi-pagi sekali. Aku bisa
meluangkan waktu menunggu siang di rumahnya, pikir Ade.
Tiba
di rumah Yova, Ade ternyata harus menunggu lama sekali. Yova masih
berjalan-jalan bersama adiknya yang masih kecil. Mama Yova sedang menata
meja makan untuk sarapan Papanya. Kakak Yova sedang mengepel lantai.
Papa Yova sedang mencuci mobil. Bik Icih sedang membantu mempersiapkan
makanan di dapur. Dan Ade merasa jengah menunggu di teras.“Tunggu
sebentar, De. Yova cuma mengajak jalan-jalan Vina menghirup embun pagi.
Tak lama lagi dia pasti kembali. Dia juga sudah siap akan berangkat...,”
kata Papa Yova mencoba menentramkan kegundahan Ade yang sedang menunggu
itu.
Tetapi yang dikatakan oleh Papa Yova itu
ternyata lama sekali bagi Ade. Jam dinding di rumah Yova menunjukkan
pukul enam lebih sepuluh menit. Jarumnya bergerak perlahan. Ade semakin
merasa tidak enak duduk di kursi teras. Tak lama kemudian Bik Icih
mengantar secangkir teh manis dengan ubi goreng.
“Silakan diminum, Neng Ade,” Bik Icih menawarkan.
“Saya
mau berangkat dulu, Bik,” jawabnya kepada Bik Icih. Lalu kepada Papa
Yova dia pamitan sambil bergegas pergi, “Terima kasih... Om, saya mau
berangkat saja dulu. Mau mampir ke rumah Ninuk, Om...” la tiba-tiba
gugup. Papa Yova keheranan, demikian pula Bik Icih. Mereka heran melihat
Ade tibatiba pergi dan melangkah lebar-lebar meninggalkan rumah itu.
Semua
orang sibuk, semuanya bekerja. Semuanya, tanpa kecuali. Kak Nina juga.
Padahal Kak Nina sedang sakit. Karena tanggung jawabnya sebagai anak
tertua dan juga karena rasa sayangnya kepada keluarga, Kak Nina
berpayah-payah pergi mengantar kue. Padahal Kak Nina sakit. Bagaimana
kalau sakitnya bertambah parah? Bagaimana kalau Kak Nina jatuh dari
sepeda karena kepalanya pening? Bagaimana kalau sampai... ah. Ade
seperti ingin menangis selama perjalanan menuju ke sekolah. Hatinya
begitu gundah. Ia tak jadi ke rumah Ninuk. Sekolah masih sepi, baru
beberapa anak saja yang datang.
Selama
pelajaran berlangsung Ade tidak bisa memusatkan perhatiannya pada
pelajaran. Beberapa kali ditegur Pak Adi karena melamun. Ia ingin segera
pulang. Ingin segera menjenguk Kak Nina. Mungkin Kak Nina tambah parah
sakitnya, mungkin Kak Nina jatuh dari sepeda karena kepalanya pening
lalu ada kendaraan yang menabraknya Hap..
“Kau
sakit, Ade?” tiba-tiba terdengar teguran Pak Adi. Ade gelagapan.
Rupanya tadi la melamun selama Pak Adi menerangkan. Pak Adi lalu
menghampirinya. Meraba keningnya. Ade jadi terharu.
“Kepalamu
hangat. Pulang saja, ya. Nanti bertambah parah...” kata Pak Adi. Ade
menurut. Ia bergegas meninggalkan sekolah. Ade berjalan dengan setengah
berlari. Agar secepat mungkin bisa tiba di rumah melihat Kak Nina.
Dengan
tergopoh-gopoh ia memasuki rumah. Ibu sampai keheranan melihat
sikapnya. Langsung menuju ke kamar Kak Nina. Dan Kak Nina terbaring di
pembaringannya.
Ade seperti ingin menubruk kakaknya yang sedang terbaring itu. Kak Nina jadi terheran-heran dibuatnya.
“Ada apa, De? Kenapa kau tiba-tiba begini?” tanya Kak Nina.\
“Maafkan
aku, kak. Sebenarnya aku tidak ada ulangan... Aku cuma malu
mengantarkan kue-kue itu “ Ade langsung saja menangis. Suaranya jadi
tidak jelas terdengar.
“Sudahlah, jangan
menangis. Yang penting kau sudah menyadari kesalahanmu dan tak akan
mengulanginya lagi. Untuk kali ini tak apa-apa. Kakak memaafkanmu, De,”
Lembut suara Kak Nina menyejukkan hati Ade. Mengobati rasa sesalnya agar
tidak berkepanjangan.
Dan keesokan harinya,
Kak Nina masih sakit. Ade benar-benar melaksanakan apa yang
dijanjikannya kepada kakaknya. Tanpa ragu lagi Ade menjinjing keranjang
kue-kue. Dengan sepeda ia berkeliling mengantar kue-kue itu ke
warung-warung. Tak ada yang mengejek, tak ada yang menggoda, tak ada
rasa malu. Yang ada adalah rasa tanggung jawab yang besar.
Ayo Menulis!
Berdasarkan cerpen “Tanggung Jawab Ade”, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapa tokoh dalam cerpen “Tanggung jawab Ade”
Berdasarkan cerpen “Tanggung Jawab Ade”, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapa tokoh dalam cerpen “Tanggung jawab Ade”
Ade, Kak Nina, Ibu, Yova, Vina, Papa Yova, Bik Icih, dan Pak Adi.
2. Berapa anggota keluarga Ade?
4 orang, Ayah Ade, Ibu Ade, Kak Nina, dan Ade
3. Siapa yang biasa mengantar kue setiap pagi ke warung-warung?
Kak Nina biasa mengantar kue setiap pagi ke warung-warung.
4. Apa yang terjadi pada Kak Nina?
Kak Nina sedang sakit sehingga tidak bisa mengantarkan kue ke warung-warung.
5. Bagaimana Ade menolak permintaan itu untuk menggantikan tugas Kak Nina?
Ade berangkat tergesa-gesa. Ada ulangan, begitu alasan yang disampaikannya untuk menolak tugas yang biasa dilakukan Kak Nina.
6. Mengapa Ade tidak mau menggantikan tugas Kak Nina?
Ade sengaja menolak tugas itu karena malu. Ia tidak mau teman-temannya melihatnya naik sepeda sambil membawa keranjang kue-kue.
7. Di mana Ade menunggu sebelum berangkat ke sekolah?
Sebelum berangkat Ade menunggu di rumah Yova.
8. Mengapa Ade merasa gundah saat berlangsung pelajaran di sekolah?
Ade merasa gundah saat berlangsung pelajaran di sekolah karena merasa bersalah dan khawatir Kak Nina tambah parah sakitnya.
9. Apa yang dilakukan Ade setiba di rumah kembali?
Ade meminta maaf kepada Kak Nina dan mengatakan bahwa tidak ada ulangan. Dia merasa malu untuk menggantikan tugas Kak Nina mengantarkan kue-kue.
10. Apa yang dikatakan Kak Nina kepada Ade?
Kak Nina mengatakan agar Ade jangan menangis dan yang penting Ade sudah menyadari kesalahannya dan tak akan mengulanginya lagi.
Pada
cerpen “Tanggung Jawab Ade” ibu Ade mempunyai usaha makanan untuk
dijual ke warung-warung. Dari usaha makanan itu tentunya ibu Ade akan
memperoleh keuntungan. Keuntungan inilah yang akan menjadi tambahan
penghasilan bagi keluarga Ade. Usaha yang dilakukan ibu Ade tersebut
merupakan contoh kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga Ade. Supaya lebih jelas, bacalah bacaan berikut.
Ayo Membaca
Pengaruh Kegiatan Ekonomi terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari kegiatan ekonomi. Apa
sajakah kegiatan ekonomi yang dilakukan sehari-hari? Kegiatan ekonomi
meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga kegiatan
ekonomi ini saling berkaitan satu sama lain. Satu kegiatan ekonomi
terhambat akan mengganggu kegiatan ekonomi lainnya.
1. Produksi
Apa
itu produksi? Amatilah kegiatan ekonomi perajin gerabah! Seorang
perajin akan mencari tanah liat sebagai bahan baku. Tanah liat ini
diolah menjadi berbagai bentuk, misalnya gerabah. Gerabah yang sudah
dibuat akan dijemur kemudian dibakar. Proses akhir, gerabah tersebut
diwarnai kemudian dijual kepada konsumen. Dari ilustrasi tersebut dapat
dikatakan seorang perajin telah melakukan kegiatan produksi. Jadi,
produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut
produsen. Coba kamu berikan contoh kegiatan produksi yang terdapat di
sekitar tempat tinggalmu.
Kegiatan
produksi berpengaruh terhadap kesejahteraan pemilik sumber daya ekonomi
dan produsen. Bagi pemilik sumber daya ekonomi, adanya proses produksi
memungkinkannya memperoleh balas jasa. Balas jasa ini berupa sewa, bunga
modal, ataupun gaji. Dengan balas jasa ini, pemilik sumber daya ekonomi
dapat memenuhi kebutuhan hidup secara memuaskan. Sementara itu, bagi
produsen adanya proses produksi menyebabkan produsen memperoleh
keuntungan. Selanjutnya, keuntungan tersebut digunakan untuk menjaga
kelangsungan usaha dan memenuhi kebutuhan hidup. Ini dilakukan dalam
upaya mencapai kesejahteraan hidup.
2. Distribusi
Setiap
hari kamu makan dan menggunakan pakaian. Bahan makanan tersebut
dihasilkan di suatu daerah tertentu. Pakaian juga diproduksi di daerah
tertentu. Untuk mendatangkan bahan makanan dan pakaian diperlukan
kegiatan penyaluran. Kegiatan inilah yang disebut distribusi. Jadi,
distribusi adalah kegiatan menyalurkan hasil produksi dari produsen ke
konsumen. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut distributor.
Kelancaran distribusi barang membutuhkan sarana transportasi dan akses
yang memadai. Tujuannya agar hasil produksi dapat segera sampai konsumen
dengan cepat dan tepat.
3. Konsumsi
Perhatikan
aktivitas teman sekolah ketika waktu istirahat! Ada yang jajan di
kantin, ada pula yang makan bekal dari rumah. Jajan di kantin dan makan
bekal termasuk kegiatan konsumsi. Tidak hanya menghabiskan barang,
kegiatan yang dapat mengurangi nilai guna barang juga termasuk kegiatan
konsumsi. Misalnya, kamu mengenakan seragam dan sepatu ketika sekolah.
Konsumsi
diartikan kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang melakukan kegiatan
konsumsi disebut konsumen. Untuk mengonsumsi barang atau jasa,
masyarakat mengeluarkan pengorbanan tertentu. Pengorbanan dapat berupa
uang atau waktu. Dengan mengonsumsi barang atau jasa, masyarakat
berusaha memperoleh kepuasan optimal. Ini dilakukan untuk mencapai taraf
hidup sejahtera
Ayo Berdiskusi
Kamu telah mengetahui kegiatan ekonomi masyarakat. Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Menurutmu, apa pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat?
Pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat adalah meingkatnya pendapatan masyarakat, membuka peluang lapangan kerja baru, dan munculnya usaha usaha jasa pengiriman serta memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2. Apakah kegiatan ekonomi dapat berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat? Bagaimana penjelasanmu?
Kegiatan ekonomi dapat berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. karena kegiatan ekonomi dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga dengan terpenuhinya kebutuhan maka kesejahteraan meningkat.
Ayo Renungkan
Apa jenis kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang ada di lingkungan sekitarmu? Isilah tabel berikut!
Jenis Kegiatan Ekonomi di Lingkungan Sekitarku | |||
---|---|---|---|
No. | Produksi | Distribusi | Konsumsi |
1 | Tukang kayu membuat lemari | Pengiriman meubel menggunakan ekspedisi | Membeli pulsa |
2 | Mengolah ikan menjadi kerupuk | Pedagang bakso yang menawarkan dagangannya | Ibu membeli sayuran |
3 | Pengrajin tahu dan tempe | Pedagang pisang membawa pisang ke pasar | Mencukur rambut di tukang cukur |
4 | Petani menanam padi | Agen membeli beras dari seorang petani | Menggunakan aplikasi memesan layanan transportasi |
5 | Nelayan menangkap ikan | Pabrik mobil menjual hasil produksinya melalui dealer | Berbelanja secara online maupun langsung ke toko |
6 | Pengrajin gerabah | Penerbit menjual hasil cetakannya ke toko buku | Ibu bebrlanja ke pasar |
7 | Membuat susu kedelai | Pengrajin anyaman bambu langsung menjual barang produksinya | Ayah membayar pajak |
Kerja Sama dengan Orang Tua
Diskusikan
dengan keduaorang tuamu, kegiatan konsumsi apa sajakah yang terjadi di
dalam keluargamu. Kegiatan konsumsi di keluargaku:
- Ibu membeli bumbu masak di warung.
- Ayah membeli makanan burung
- Adik membeli es krim
- Kakak membeli pulsa di konter pulsa
- Saya membeli buku gambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar