Assalaamualaikum Wr Wb Selamat pagi anak sholeh sholehah Ibu guru, apa kabarnya? semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat. Hari ini kita akan melaksanakan pembelajaran P5 dengan Tema Kewirausahaan, Topik "Cipta Karya Sampah Kita". Berikut uraian pembelajaran secara lengkap.
Tema : Kewirausahaan Topik : Cipta Karya Sampah Kita Tujuan : Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat dari bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
Target Pencapaian Projek Profil: Melalui pengalaman pengelolaan projek profil ini, selain memahami tema “Kewirausahaan” dan mengadopsinya sebagai gaya hidup sehari-hari, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif, mandiri, dan bernalar kritis.
Hari ini kita akan memanfaatkan sampah sedotan menjadi tempat pensil yang unik. Sebelumnya yuk kita simak video berikut ini :
Hari ini kita akan memanfaatkan sampah sedotan menjadi tempat pensil yang unik. Sebelumnya yuk kita simak video berikut ini :
Setelah kalian melihat video diatas, yuk kita sama-sama membuat Cipta Karya dari sampah sedotan, selamat mengerjakan.. :)
Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu dilimpahi ilmu yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan sholat lima waktu. Sampai jumpa pada pembelajaran selanjutnya. Terimakasih Wassalaamualaikum Wr Wb
Kesimpulan
Alhamdulillah kegiatan P5 hari ini berjalan dengan baik, dan lancar peserta didik aktif dalam mengikuti kegiatan belajar.
Peserta didik berkolaborasi dengan teman sekelompoknya dalam menyelesaikan tugas LKPD terkait menangani sampah.
Mereka juga antusias me recycle botol bekas dibuat tempat pena.
Capaian Pembelajaran Matematika: Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang (Komposisi/Menyusun dan Dekomposisi/Menguraikan bilangan cacah sampai 100.000)
Assalamualaikum wr.wb Apa kabar anak sholih/Sholihah? Sudah siap belajar hari ini ? Sebelum belajar kita jangan lupa berdoa terlebih dahulu yaa.
Kemarin kita sudah belajar tentang membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah sampai 100.000.
Hari ini kita akan belajar tentang komposisi dan dekomposisi bilangan cacah sampai 100.000
Yuk kita simak video berikut ini :
yuk kita mengerjakan soal dibawah ini :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
1. Elemen Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisibaru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio
Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran : Pancasila CAPAIAN PEMBELAJARAN PANCASILA Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
PENDIDIKAN PANCASILA
Peristiwa Lahirnya Pancasila Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Tokoh Pengusul Dasar Negara
Tokoh
Usulan
29 Mei 1945 Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
peri kebangsaan,
peri kemanusiaan,
peri ketuhanan,
peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat.
31 Mei 1945 Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas:
persatuan
kekeluargaan
keseimbangangan lahir batin
musyawarah
keadilan rakyat
1 Juni 1945 Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia, yaitu:
internasionalisme,
peri kemanusiaan,
mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Kesimpulan
Alhamdulillah pembelajaran hari ini berjalan dengan baik, dan lancar peserta didik aktif dalam mengikuti kegiatan belajar.
Dalam pembelajaran mapel Matematika, masih ada peserta didik yang belum memahami komposisi dan dekomposisi bilangan cacah. pada pembelajaran bahasa indonesia masih ada peserta didik yang belum dapat memahami dengan baik kata sifat ,Antonim dan sinonim.
Hari/Tanggal : Selasa 30 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5
Mata Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia
2. IPAS
3. Pendidikan Pancasila
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: 1. Elemen Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisibaru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio
Yuk Simak Video berikut ini :
sudah bisa menentukan kata sifat, yuk kita cari kata sifat dibawah ini :
PENDIDIKAN PANCASILA
Peristiwa Lahirnya Pancasila Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Tokoh Pengusul Dasar Negara
Tokoh
Usulan
29 Mei 1945 Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
peri kebangsaan,
peri kemanusiaan,
peri ketuhanan,
peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat.
31 Mei 1945 Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas:
persatuan
kekeluargaan
keseimbangangan lahir batin
musyawarah
keadilan rakyat
1 Juni 1945 Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia, yaitu:
internasionalisme,
peri kemanusiaan,
mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Capaian Pembelajaran IPAS :
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata kita. Tidak semua gelombang elektromagnetik bisa teramati oleh mata kita, seperti sinar X, gelombang radio, dan gelombang mikro (microwave). Cahaya yang biasa kita lihat tersusun atas berbagai macam warna dengan gelombang yang berbeda-beda. Ketika gelombang tersebut disatukan, kita melihatnya sebagai cahaya putih (termasuk Matahari).
Cahaya bergerak sangat cepat, bahkan sampai saat ini belum ada ciptaan manusia yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Di ruang vakum, cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/jam. Cahaya Matahari yang sampai di Bumi merupakan cahaya yang bergerak dari Matahari 8 menit sebelumnya. Benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Matahari, bintang, dan pantulan Bulan dari Matahari termasuk sumber cahaya alami. Hewan atau tumbuhan ada juga yang bisa memancarkan cahaya, seperti kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur menyala. Makhluk hidup tersebut memiliki senyawa kimia khusus dalam tubuhnya yang bisa bereaksi dan menghasilkan cahaya.
Sifat-sifat Cahaya 1. Cahaya merambat lurus Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.
2. Cahaya bisa dipantulkan Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda.
Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening (seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.
4. Cahaya bisa dibiaskan Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan. Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.
5. Cahaya bisa diuraikan Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
CAPAIANPEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
1. Elemen Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
1. Elemen Mengalami
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
2. Elemen Merefleksikan
Pada akhir fase C, peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.
3. Elemen Berpikir dan Bekerja Artistik
Pada akhir fase C, peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.
4. Elemen Menciptakan
Pada akhir fase C, peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi.
5. Elemen Berdampak
Peserta didik mampu memberikan respon terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Hari ini kita akan kembali melaksanakan kegiatan pembelajran di kelas 5. Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat membaca dan menuliskan bilangan cacah sampai 100.000, melalui kegiatan berbicara peserta didik dapat memperkenalkan diri di depan kelas, melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat membandingkan objek berdasarkan pemahamannya terhadap tulisan dan gambar, dan dapat menemukan minimal tiga unsur seni rupa yang terdapat dalam objek di lingkungan sekitar kita
Matematika
1. Cara Membandingkan Bilangan Cacah
Dalam membandingkan bilangan cacah, diperlukan cara yang mudah dipahami.
Amati banyak angka pada setiap bilangan pada soal. Bilangan yang memiliki angka lebih banyak, maka juga mempunyai nilai yang lebih besar. Contohnya, 5.900 lebih besar dibanding 789.
Apabila banyak angka pada setiap bilangan sama, maka cobalah bandingkan nilai setiap angka dari kiri ke kanan. Contoh 568 dan 560. Bilangan keduanya sama-sama dari 500, kemudian juga 60, dan terakhir terdapat perbedaan pada angka terakhir, yaitu 8 dan 0.
Gunakan kata lebih dari (>), kurang dari (<), atau sama dengan (=). Berikut contoh soal dan pembahasan yang dapat dijadikan referensi.
795 ... 673
968 ... 1865
3500 ... 3590
Jawaban:
795 > 673
968 < 1865
3500 < 3590
Mengurutkan bilangan cacah
Bahasa Indonesia
SENI BUDAYA
Unsur Seni Rupa
Mengutip dari buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar oleh Ariana Restian. Unsur-unsur seni rupa meliputi:
. a. Garis Suatu goresan, batas dari suatu benda yang merupakan sisi dari sebuah bidang. Batas yang dimaksudkan tersebut adalah gabungan dari titik ke titik lainnya yang memiliki kesan dan menghasilkan berbagai bentuk. Sifat: panjang, pendek, vertikal, horizontal, patah, zigzag, lurus, lengkung, dan lain-lainnya.
b. Bidang Suatu yang dibatasi oleh garis-garis yang mempunyai panjang dan lebar (2 matra). Macam-macam garis bidang: 1) Bidang geometris, bidang yang dibuat secara matematika. Contoh: lingkaran, segitiga, bujur sangkar 2) Bidang organik, bidang yang dibatasi lengkung bebas 3) Bidang bersudut, bidang yang dibatasi oleh beberapa garis lurus yang secara matematika tidak saling mengait 4) Bidang tak beraturan, bidang yang dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika tidak saling mengait.
c. Warna 1. Macam -macam warna dan kesannya: 1) Merah : berani, panas, marah 2) Hijau : sejuk, kesuburan 3) Kuning : kegembiraan 4) Biru : agung, tenang, dingin 5) Hitam : sedih, menakutkan, dan sebagainya
2. Pembagian warna: 1) Warna pokok (primer). - Merah - Kuning - Biru
2) Warna sekunder (campuran 2 warna primer) - Orange (campuran merah dan kuning) - Ungu (campuran merah dan biru) - Hijau (campuran kuning dan biru 3) Warna tertier adalah seluruh warna dari warna-warna sekunder tersebut bila dicampurkan akan terbentuk warna-warna yang baru.
Kerjakan soal berikut!
1. Perpotongan beberapa garis yang dibuat dapat membentuk unsur ....
a. garis b. titik c. bidang d. bentuk
2. Bentuk merupakan unsur seni rupa yang berkaitan dengan ....
a. warna b. bentuk suatu benda c. sisi gelap terang d. bahan atau material
3. Karya dua dimensi merupakan karya yang memiliki unsur ....
a. panjang, lebar b. panjang, tinggi c. panjang, lebar, tinggi d. lebar, tinggi
4. Kualitas permukaan benda dapat diketahui dengan penginderaan apakah benda tersebut kasar atau halus. Hal ini termasuk dalam unsur ....
a. warna b. ruang c. tone d. tekstur
5. Kesan yang terjadi sebagai akibat pantulan cahaya dari suatu benda disebut merupakan unsur ...
Hari/Tanggal : Jumat 26 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 Mata Pelajaran : IPAS
Capaian Pembelajaran IPAS :
Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata kita. Tidak semua gelombang elektromagnetik bisa teramati oleh mata kita, seperti sinar X, gelombang radio, dan gelombang mikro (microwave). Cahaya yang biasa kita lihat tersusun atas berbagai macam warna dengan gelombang yang berbeda-beda. Ketika gelombang tersebut disatukan, kita melihatnya sebagai cahaya putih (termasuk Matahari).
Cahaya bergerak sangat cepat, bahkan sampai saat ini belum ada ciptaan manusia yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Di ruang vakum, cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/jam. Cahaya Matahari yang sampai di Bumi merupakan cahaya yang bergerak dari Matahari 8 menit sebelumnya. Benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Matahari, bintang, dan pantulan Bulan dari Matahari termasuk sumber cahaya alami. Hewan atau tumbuhan ada juga yang bisa memancarkan cahaya, seperti kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur menyala. Makhluk hidup tersebut memiliki senyawa kimia khusus dalam tubuhnya yang bisa bereaksi dan menghasilkan cahaya.
Sifat-sifat Cahaya 1. Cahaya merambat lurus Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.
2. Cahaya bisa dipantulkan Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda.
Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening (seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.
4. Cahaya bisa dibiaskan Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan. Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.
5. Cahaya bisa diuraikan Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda
Demikian pembelajaran kita hari ini, sampai ketemu besok semangat belajar jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah.
HARI/TANGGAL : Kamis 25 Juli 2024 KELAS : 5 SEMESTER : 1 (Satu) MATERI : P5
Assalaamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak sholeh sholehah Ibu guru, apa kabarnya? semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat.
Hari ini kita akan melaksanakan pembelajaran P5 dengan Tema Kewirausahaan, Topik Cipta Karya Sampah Kita . Berikut uraian pembelajaran secara lengkap.
Tema : Kewirausahaan Topik : Cipta Karya Sampah Kita Tujuan : Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat dari bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
Target Pencapaian Projek Profil: Melalui pengalaman pengelolaan projek profil ini, selain memahami tema “Kewirausahaan” dan mengadopsinya sebagai gaya hidup sehari-hari, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif, mandiri, dan bernalar kritis.
Hari ini kita memulai pembelajaran awal P5 yaitu pengolahan sampah dan cara memilah jenis-jenis sampah.
Sebelumnya yuk kita simak video berikut ini :
Setelah kalian melihat video diatas, yuk kita sama-sama memilah mana yg termasuk sampah organik dan anorganik.
Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu dilimpahi ilmu yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan sholat lima waktu. Sampai jumpa pada pembelajaran selanjutnya.
3. Pendidikan Pancasila : Kronologis Kelahiran Pancasila
Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
CAPAIANPEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
1. Elemen Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.
2. Elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Hari ini merupakan hari pertama kita melaksanakan kegiatan pembelajran di kelas 5.
Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat membaca menuliskan, dan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai sampai 100.000, melalui kegiatan berbicara peserta didik dapat memperkenalkan diri di depan kelas, melalui penggunaan kamus, peserta didik dapat menentukan persamaan kata (sinonim) dan lawan kata (antonim) dari daftar kata sifat yang ada secara tepat dan akurat, dan menjelaskan kronologi kelahiran pancasila
Matematika
BAHASA INDONESIASinonim dan Antonim
Dalam bahasa Indonesia, antonim dan sinonim dipakai untuk menjelaskan atau menyatakan suatu hal. Antonim lazim digunakan untuk menjelaskan kata dengan makna berlawanan. Sedangkan sinonim dipakai untuk menyatakan kata yang bermakna sama atau serupa.
Antonim berasal dari kata anti atau ant berarti lawan dan onuma artinya nama. Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berbeda atau berlawanan. Antonim memperlihatkan adanya hubungan kontras antara beberapa kalimat. Kata sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno, onoma berarti nama dan syn artinya dengan. sinonim adalah kata yang memiliki bentuk berbeda, namun arti atau maknanya sama. Sinonim sering disebut persamaan kata atau padanan kata.
1. Sinonim
SinonimSinonim adalah persamaan makna kata.Sinonim dari pintar adalah pandai.Sinonim dari rapi adalah apik.
Latihan
Pasangkan kata-kata di bawah ini dengan sinonimnya. Lalu tulislah dalam kotak, kata-kata mana yang menggambarkan sifat yang patut ditiru dan mana sifat yang sebaiknya dihindari.
sinonim (persamaan kata)
Pembohong - pembual
Alim - soleh
Rapi - apik
Nakal - badung
Cermat - teliti
Supel - luwes
Pemarah - penggerutu
Rajin - giat
Lucu - jenaka
Angkuh - sombong
Sifat baik yang perlu ditiru:alim, rapi, cermat, supel, rajin, lucu.
Sifat buruk yang perlu dihindari:pembohong, nakal, pemarah, angkuh.
Ada sifat yang patut kita tiru. Ada sifat yang sebaiknya kita hindari karena akan berakibat buruk pada kita dan orang lain. Sekarang, amati daftar kata di atas, lalu tulislah dalam kotak, kata-kata mana yang menggambarkan sifat yang patut ditiru dan mana yang menggambarkan sifat yang sebaiknya kita hindari.
2. Antonim
Antonim adalah perbedaan makna kata. Kata yang berantonim berarti bermakna berlawanan.Antonim mahal adalah murah.Antonim cepat adalah lambat. Perhatikan contoh-contoh antonim lainnya berikut ini.
Gelap >< terang, Besar >< Kecil, Jujur >< Bohong, dan Mandiri >< Manja
Latihan
Pilihlah antonim yang tepat untuk kata-kata bercetak tebal
Antonim (lawan kata)
Hemat >< boros
Pemberani >< penakut
Pendiam >< cerewet
Rajin >< malas
Optimistis >< pesimistis
Baik >< nakal
Ramah >< kaku
Jujur >< pembohong
Pemaaf >< pendendam
Penyabar >< pemarah
Latihan
Lengkapilah kalimat pada kotak di bawah ini dengan kata-kata bercetak tebal di samping.
Anak yang pemarah akan dijauhi temannya.
Tika anak yang pendiam. Kami jarang berbicara. Dia lebih senang menghabiskan waktunya untuk membaca atau melukis.
Ibuku seorang pemaaf. Beliau tidak pernah marah atau dendam dengan kenakalan kami.
Sejak kisahnya menyelamatkan sang adik dari rumahnya yang terbakar api tersebar, Ami selalu dikenal sebagai si anak pemberani.
Kamu harus giat belajar karena rajin pangkal pandai.
Ayu sering membawa bekal dari rumah dan menyimpan uang jajannya. Ayu anak yang irit.
Anak yang pembohong selalu dapat dipercaya dan tidak suka berbuat curang.
Niko adalah anak yang baik. Dia tidak pernah menyakiti perasaan orang lain.
Adikku dikenal karena senyum sapanya yang bersahabat. Ia sangat ramah.
Ayo semangat! Kita harus optimistis dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
pENDIDIKAN PANCASILA
Peristiwa Lahirnya Pancasila Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Tokoh Pengusul Dasar Negara
Tokoh
Usulan
29 Mei 1945 Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
peri kebangsaan,
peri kemanusiaan,
peri ketuhanan,
peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat.
31 Mei 1945 Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas:
persatuan
kekeluargaan
keseimbangangan lahir batin
musyawarah
keadilan rakyat
1 Juni 1945 Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia, yaitu:
internasionalisme,
peri kemanusiaan,
mufakat atau demokrasi,
kesejahteraan sosial, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ayo Menulis Bacalah dengan saksama bacaan yang berjudul “Peristiwa Lahirnya Pancasila”. Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Siapa sajakah tokoh yang mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia? Moh. Yamin, Dr. Soepomo, Ir. Soekarno
Sejak kapan istilah Pancasila dikenal? Uraikan secara singkat! Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, Pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Dari bahasa apakah istilah Pancasila? Apakah artinya? Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Apa yang dibahas dalam Sidang Pertama BPUPKI? Pembentukan dasar negara
Apakah isi pidato Ir. Soekarno pada Sidang Pertama BPUPKI? Berpidato tanpa teks menyampaikan usulan dasar negara pada hari terakhir sidang.
Kapan dan pada peristiwa apa rumusan Pancasila disahkan? Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan Undang-Undang Dasar 19 Dasar 1945 pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 termuat isi rumusan Lima Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya di Alinea ke IV.
Berdasarkan jawabanmu tersebut, buatlah cerita lahirnya Pancasila. Bacakan hasilnya di depan guru dan teman-temanmu!
Istilah Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.
Dalam Sidang Pertama BPUPKI dibahas mengenai pembentukan dasar negara. Tiga orang tokoh yaitu Moh. Yamin, Dr. Soepomo, Ir. Soekarno menyampaikan usul dasar negara. Ir. Soekarno pada Sidang Pertama BPUPKI berpidato tanpa teks menyampaikan usulan dasar negara.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan Undang-Undang Dasar 19 Dasar 1945 pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 termuat isi rumusan Lima Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya di Alinea ke IV.
Hari/Tanggal : Senin 22 Juli 2024 Fase/Kelas : C/5 BAB : 1/Bilangan Cacah sampai 100.000
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat membaca, menulis, dan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai 100.000
Anak sholeh sholehah, apa kabarnya hari ini ? semoga selalu sehat, semangat dan ceria serta selalu dalam lindungan Allah SWT. anak anak yang sholeh dan sholehah, berikut ini materi yang akan kita pelajari hari ini :
Alhamdulillah untuk pertemuan hari ini kalian telah mengikutinya dengan baik.
Apakah anak-anak bahagia belajar hari ini? Apakah anak-anak nyaman belajar hari ini? Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
Alhamdulillah jika anak-anak sudah memahami materi hari ini dengan perasaan yang bahagia.
Terimakasih atas kerjasamanya jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah dirumah
Selamat pagi anak Sholih/sholihah kegiatan hari ini kita akan hapalan surat-surat pendek untuk hapalan dikelas 5 surat yang pertama al-insyiqaq, yuk kita sama² mulai murojaah :
Yuk semangat menghapal anak sholih/sholihah.
Happy weekend sampai ketemu lgi di hari senin yaa. 😉
Kegiatan hari ini seblum kita mulai yuk kita main game terlebih dahulu, perhatikan video berikut ini :
Seru gamenya hari ini, ibu guru meminta untuk siswa/i membawa satu buku cerita yang ada di pojok baca, setelah kalian membaca buku tersebut maka secara bergantian kalian menceritakan kembali kepada teman-teman kalian yang ada dikelas.
Semangat membaca anak sholih/sholihah...
Tetap semangat belajar jangan lupa sholat lima waktu.